Anak adalah anugerah dari Allah SWT. Sebagai amanah yang diberikan khususnya kepada setiap orangtua yang menjadi perantara bagi lahirnya si mungil ke dunia ini, dan setiap orang tua mempunyai kewajiban untuk menjaga amanat tersebut, diantara kewajiban itu ialah menafkahi, mengasuh, mendidiknya dan memberi dukungan padanya baik secara moral, moril dan materi.
Orangtua hendaknya bersungguh-sungguh dalam menjaga amanah tersebut. Yakni dengan mendidik putera-puterinya menjadi anak yang kuat, baik fisik maupun ruhiyahnya, Jangan sampai, orangtua membiarkan anaknya tumbuh menjadi generasi yang rapuh dan mudah terpengaruh. Karena seorang anak yang tidak kuat fisiknya, akan mudah terkena penyakit. Sehingga dia tidak akan menjalankan ibadah dengan baik. Demikian halnya ketika ruhiyah seorang anak tidak kuat, anak tersebut akan mudah sekali tergoyahkan keimanannya ketika menghadapi masalah.
Kuatnya seorang anak juga terlihat dari sejauhmana keistikamahan anak tersebut dalam menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu, masalah keimanan menjadi hal penting yang harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini.
Allah SWT berfirman, "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja yang kamu sanggupi" (QS Al Anfal: 60).
Orangtua hendaknya tidak selalu melimpahkan setiap kesalahan kepada anak. Tapi ketika seorang anak melakukan kesalahan, hendaknya orangtua melakukan introspeksi diri. Karena boleh jadi, hal itu juga disebabkan oleh orangtua.
Seorang anak, hendaknya dididik menjadi pribadi yang kuat, mandiri, bertanggung jawab dan memiliki pemahaman agama yang baik. Untuk menjadi pribadi yang kuat, hendaknya orangtua mendidik putera-puterinya untuk berolahraga dalam pengertian yang luas. Karena olahraga sangat baik untuk menjaga kesehatan fisik dan menunjang upaya pembentukan kepribadian anak lainnya.
Rasulullah bersabda, "Segala sesuatu yang tidak berkaitan dengan zikir (menyebut) nama-nama Allah, maka itu adalah senda gurau belaka, kecuali empat perkara, yakni berjalannya seseorang antara dua tujuan (untuk memanah), latihan menunggang kuda, bermain dengan keluarganya dan belajar berenang" (HR Ath Thabarani).
Hadis di atas menunjukkan bahwa Rasulullah memerintahkan umat muslim untuk berolahraga. Terutama olahraga renang, memanah dan menunggang kuda. Selain bermanfaat untuk kesehatan fisik, olah raga tersebut juga bisa melatih kecermatan.
Tak hanya berolahraga, upaya untuk memiliki fisik yang kuat menurut juga harus diusahakan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Rasulullah bersabda, "Kebersihan adalah sebagian dari iman" (HR Muslim).
Esensi dan inti dari sebuah agama, dan kenapa didunia ini harus ada agama, adalah mengajarkan manusia untuk mengenal dirinya, sehingga akhirnya dia akan mengenal Tuhannya serta mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, yang mana semua itu terangkum dalam satu kata, yaitu "Etika/Akhlak"
berikut ini adalah kiat-kiat agar anak kita tumbuh menjadi pribadi yang cerdas luar dalam:
1. Jangan memarahi anak di depan umum, kesalahan adalah manusiawi, mustahil jika ada manusia yang tidak pernah bersalah sekalipun kecuali para Nabi yang memang terjaga, itupun keterjagaan mereka bukan secara mutlak, akan tetapi mereka terjaga dari kesalahan yang dapat menurunkan pangkat kenabian mereka, lain halnya dengan kita dan anak-anak kita, maka sebagai orang tua yang baik, tidak selayaknya kita mencontohkan keburukan dalam mendidik mereka dengan memarahi mereka didepan umum, apa lagi didepan teman-temannya, disamping hal itu bisa membuat mental mereka menjadi penakut, minder dan malu, agama telah mengajarkan kita untuk bisa menahan marah, dan sebaik-baiknya marah ialah marah yang tepat pada tempatnya.
2. Jangan terlalu memanjakan anak. Sayang kepada anak bukan berarti harus memanjakan anak dengan memberikan segala keinginan dia. Sebagai orang tua bisa di pertimbangkan mana yg sekiranya keperluan anak itu bener penting dan berguna. Contoh. Jika anak bilang harus beli buku pelajaran,tanpa berfikir pun pasti akan anda belikan. Itu benar dan wajib karna buku itu akan membantu anak dalam belajar. yang harus di pertimbangkan ialah jika anak minta di belikan koleksi mainan yg komplit. Komplit dalam arti kata lengkap dari A sampai Z, anak boleh bermain, tapi jangan biarkan mereka menghabiskan waktunya hanya dengan bermain apa lagi kalau sampai mengabaikan pelajaran dan ibadahnya, jadilah orang tua yang baik dengan cara mengetahui apa saja permainan yang baik buat anak-anak dan kapan waktunya mereka bermain.
3. Hemat. Ajari anak untuk berlaku hemat. Hemat di sini bukan dalam arti kata pelit. Maksudnya jika menggunakan sesuatu secukupnya saja jangan berlebihan. Contoh, jika memakai sabun mandi secukupnya jangan berlebihan, Dengan begitu anak akan tahu betapa pentingnya hemat.
4. Bekali anak dengan ajaran agama. Jadi anak tahu jika hidup itu tidak sekedar makan dan minum. kelak jika sudah datang waktunya maka dia akan mengerti apa sesungguhnya tujuan hidup ini.
5. Menabung. Ajari anak untuk menyisihkan sebagian uang saku untuk di tabung. agar dia bisa menabung sejak dini dan terbiasa . Dengan begitu dia akan bisa berhemat.
itulah diantara kiat-kiat mendidik anak, sebenarnya masih banyak dan akan panjang sekali jika semua harus dituangkan dalam tulisan sedetail-detailnya, namun jika kita mau mengerti, semua pendidikan intinya adalah etika, maka ajarilah anak "etika". selamat mencoba!
Orangtua hendaknya bersungguh-sungguh dalam menjaga amanah tersebut. Yakni dengan mendidik putera-puterinya menjadi anak yang kuat, baik fisik maupun ruhiyahnya, Jangan sampai, orangtua membiarkan anaknya tumbuh menjadi generasi yang rapuh dan mudah terpengaruh. Karena seorang anak yang tidak kuat fisiknya, akan mudah terkena penyakit. Sehingga dia tidak akan menjalankan ibadah dengan baik. Demikian halnya ketika ruhiyah seorang anak tidak kuat, anak tersebut akan mudah sekali tergoyahkan keimanannya ketika menghadapi masalah.
Kuatnya seorang anak juga terlihat dari sejauhmana keistikamahan anak tersebut dalam menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu, masalah keimanan menjadi hal penting yang harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini.
Allah SWT berfirman, "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka, kekuatan apa saja yang kamu sanggupi" (QS Al Anfal: 60).
Orangtua hendaknya tidak selalu melimpahkan setiap kesalahan kepada anak. Tapi ketika seorang anak melakukan kesalahan, hendaknya orangtua melakukan introspeksi diri. Karena boleh jadi, hal itu juga disebabkan oleh orangtua.
Seorang anak, hendaknya dididik menjadi pribadi yang kuat, mandiri, bertanggung jawab dan memiliki pemahaman agama yang baik. Untuk menjadi pribadi yang kuat, hendaknya orangtua mendidik putera-puterinya untuk berolahraga dalam pengertian yang luas. Karena olahraga sangat baik untuk menjaga kesehatan fisik dan menunjang upaya pembentukan kepribadian anak lainnya.
Rasulullah bersabda, "Segala sesuatu yang tidak berkaitan dengan zikir (menyebut) nama-nama Allah, maka itu adalah senda gurau belaka, kecuali empat perkara, yakni berjalannya seseorang antara dua tujuan (untuk memanah), latihan menunggang kuda, bermain dengan keluarganya dan belajar berenang" (HR Ath Thabarani).
Hadis di atas menunjukkan bahwa Rasulullah memerintahkan umat muslim untuk berolahraga. Terutama olahraga renang, memanah dan menunggang kuda. Selain bermanfaat untuk kesehatan fisik, olah raga tersebut juga bisa melatih kecermatan.
Tak hanya berolahraga, upaya untuk memiliki fisik yang kuat menurut juga harus diusahakan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Rasulullah bersabda, "Kebersihan adalah sebagian dari iman" (HR Muslim).
Esensi dan inti dari sebuah agama, dan kenapa didunia ini harus ada agama, adalah mengajarkan manusia untuk mengenal dirinya, sehingga akhirnya dia akan mengenal Tuhannya serta mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, yang mana semua itu terangkum dalam satu kata, yaitu "Etika/Akhlak"
berikut ini adalah kiat-kiat agar anak kita tumbuh menjadi pribadi yang cerdas luar dalam:
1. Jangan memarahi anak di depan umum, kesalahan adalah manusiawi, mustahil jika ada manusia yang tidak pernah bersalah sekalipun kecuali para Nabi yang memang terjaga, itupun keterjagaan mereka bukan secara mutlak, akan tetapi mereka terjaga dari kesalahan yang dapat menurunkan pangkat kenabian mereka, lain halnya dengan kita dan anak-anak kita, maka sebagai orang tua yang baik, tidak selayaknya kita mencontohkan keburukan dalam mendidik mereka dengan memarahi mereka didepan umum, apa lagi didepan teman-temannya, disamping hal itu bisa membuat mental mereka menjadi penakut, minder dan malu, agama telah mengajarkan kita untuk bisa menahan marah, dan sebaik-baiknya marah ialah marah yang tepat pada tempatnya.
2. Jangan terlalu memanjakan anak. Sayang kepada anak bukan berarti harus memanjakan anak dengan memberikan segala keinginan dia. Sebagai orang tua bisa di pertimbangkan mana yg sekiranya keperluan anak itu bener penting dan berguna. Contoh. Jika anak bilang harus beli buku pelajaran,tanpa berfikir pun pasti akan anda belikan. Itu benar dan wajib karna buku itu akan membantu anak dalam belajar. yang harus di pertimbangkan ialah jika anak minta di belikan koleksi mainan yg komplit. Komplit dalam arti kata lengkap dari A sampai Z, anak boleh bermain, tapi jangan biarkan mereka menghabiskan waktunya hanya dengan bermain apa lagi kalau sampai mengabaikan pelajaran dan ibadahnya, jadilah orang tua yang baik dengan cara mengetahui apa saja permainan yang baik buat anak-anak dan kapan waktunya mereka bermain.
3. Hemat. Ajari anak untuk berlaku hemat. Hemat di sini bukan dalam arti kata pelit. Maksudnya jika menggunakan sesuatu secukupnya saja jangan berlebihan. Contoh, jika memakai sabun mandi secukupnya jangan berlebihan, Dengan begitu anak akan tahu betapa pentingnya hemat.
4. Bekali anak dengan ajaran agama. Jadi anak tahu jika hidup itu tidak sekedar makan dan minum. kelak jika sudah datang waktunya maka dia akan mengerti apa sesungguhnya tujuan hidup ini.
5. Menabung. Ajari anak untuk menyisihkan sebagian uang saku untuk di tabung. agar dia bisa menabung sejak dini dan terbiasa . Dengan begitu dia akan bisa berhemat.
itulah diantara kiat-kiat mendidik anak, sebenarnya masih banyak dan akan panjang sekali jika semua harus dituangkan dalam tulisan sedetail-detailnya, namun jika kita mau mengerti, semua pendidikan intinya adalah etika, maka ajarilah anak "etika". selamat mencoba!
0 comments:
Posting Komentar
cantumkan komentar anda disini